RAPBD Kepri 2013, Kegiatan Sama Angka Beda

TANJUNGPINANG, IsuKepri.Com — Sidang paripurna DPRD Provinsi Kepri, Senin (26/11/2012) terkait pandangan umum fraksi atas Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2013 diwarnai kritikan tajam. Fraksi Demokrat, melalui Sekretarisnya, Surya Makmur Nasution menilai, penyusunan RAPBD masih kacau. Khususnya penyajian data dan angka-angka anggaran yang tidak sama.

“Padahal program kegiatannya sama, tapi angkanya beda-beda. Ini yang kami minta untuk diperhatikan dan diperbaiki,” ungkap Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Kepri tersebut.

Selain mengkritisi RAPBD 2013, Surya Makmur juga menyayangkan ketidakhadiran Gubernur Provinsi Kepri, Muhammad Sani. Menurutnya, seyogyanya Gubernur hadir dalam penyampaian nota keuangan dan pengambilan keputusan.

Kritikan juga dilontarkan fraksi Partai Golkar dalam pandangan umumnya yang disampaikan Yusuf Sirait terkait komitmen Pemerintah Provinsi Kepri terhadap bank daerah, Bank Riau Kepri (BRK). Saat ini, belum semua dana daerah dipindahkan ke BRK, masih banyak yang tersimpan di Bank Bukopin.

“Apa keistimewaan Bank Bukopin, sehingga pemerintah tidak berani menjalankan komitmennya dengan bank daerah yang sudah disepakati sejak awal melalui MoU,” kritiknya.

Sedangkan fraksi PKS dalam pandangan umumnya meminta pemerintah menghemat anggaran di sektor belanja pegawai. Dan harus lebih memperbanyak belanja modal, barang dan jasa. Pemerintah juga harus mengevaluasi seluruh sumber daya manusia (SDM) yang menjabat di setiap SKPD.

“Harus ada evaluasi secara menyeluruh untuk SDM di tiap SKPD,” katanya.

Untuk membiayai program dan kegiatan 2013, Pemerintah Provinsi Kepri memproyeksikan anggaran mencapai Rp2,472 triliun dalam RAPBD. Jumlah ini berasal dari total pendapatan Rp2,273 triliun dan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) Rp198,5 miliar.

Sedangkan untuk penerimaan pendapatan daerah, diproyeksikan mencapai Rp2,2 triliun. Terbagi atas pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp632 miliar, dana perimbangan Rp1,4 triliun dan dana BOS serta dana insentif daerah (DID), Rp163 miliar. (sec)

 

iwan

Read Previous

32 Tim Ikuti Futsal Walikota Cup 2012

Read Next

PMII Batam Rencanakan Gelar Sarasehan Nasional