BATAM, IsuKepri.Com — Perbaikan infrastruktur jalan semakin menambah arus kemacetan lalu lintas kendaraan. Tumpukan kendaraan di lokasi sekitar perbaikan infrastruktur jalan terjadi, terutama pada jam-jam tertentu, seperti berangkat dan pulang kerja.
Salah satu pusat kemacetan baru adalah di daerah Batam Centre sekitar SPBU depan Ocarina. Pembuatan kastin, semacam pembatas di tengah row jalan tersebut memicu kemacetan yang sangat parah.
“Padahal sebelumnya kawasan jalan tersebut nyaman dilalui dan jarang terjadi kemacetan. Namun sejak pembuatan kastin row jalan, kemacetan berlangsung hampir setiap saat,” kata salah seorang pengendara jalan, Muhammad Idvan di Batam Centre, Kamis (8/11/2012).
Selain adanya perbaikan infrastruktur jalan, kehadiran Polisi Lalu Lintas (Polantas) juga menyebabkan kemacetan di persimpangan padat lalu lintas. Seperti kemacetan di ruas jalan simpang Universitas Internasional Batam (UIB) yang terjadi akibat ketidakmampuan Polantas untuk mengurangi antrian panjang kemacetan kendaraan.
“Kehadiran Polantas yang seharusnya dapat menekan kemacetan justru membuat keadaan semakin macet,” ungkap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ibnu Sina Batam ini.
Menurut Idvan, kemacetan di Kota Batam merupakan ancaman serius yang harus segera dicarikan solusinya oleh pemerintah dan pihak terkait. Jika tidak, maka akan menimbulkan kemacetan luar biasa yang dapat merugikan pengendara kendaraan bermotor dan menjadi penyebab tingginya kecelakaan lalu lintas.
Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Bea Cukai yang merupakan pengambil keputusan dalam pelaksanaan impor kendaraan bermotor menjadi tumpuan dalam menangani permasalahan ini. Agar kemacetan jalan dapat diatasi dan tingkat kecelakaan lalu lintas menurun.
“Seharusnya BP Batam dan Bea Cukai membatasi kuota penerbitan ijin pemasukan kendaraan bermotor ke Kota Batam. Selain itu, juga perlu adanya sinergi antar institusi, baik Polantas, BP Batam, Bea Cukai, dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk mengantisipasi ledakan kemacetan di Kota Batam,” kata Idvan. (eki)
