Memajukan Pendidikan Tugas Bersama

Perubahan hanya akan terjadi jika ada komitmen yang kuat di dalam diri kita untuk berubah. Begitu juga membangun pendidikan di Kepulauan Riau ini. Harus ada komitmen yang kuat dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Manajemen Kampus, Mahasiswa serta pihak-pihak yang berkepentingan seperti dunia usaha. Kedepan tantangan untuk daerah ini semakin pesat, harus benar-benar di butuhkan kesiapan Sumber Daya Manusia yang siap dalam berkompetisi. Oleh sebab itu maka ini adalah tanggungjawab kita bersama untuk membangun pendidikan di Negeri ini.

Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan yang sangat mendasar bagi kemajuan sebuah daerah. Apalagi daerah yang sedang mengalami perkembangan. Faktor Sumber Daya Manusia yang handal sangat di tentukan sejauh mana kualitas pendidikan yang di perolehnya. Sedangkan kualitas pelayanan pendidikan terlihat dari sejauh mana perhatian seluruh elemen terhadap kemajuan dunia pendidikan tersebut. Dari dunia pendidikan inilah akan melahirkan inovasi-inovasi dari tunas-tunas bangsa yang dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah. Tentunya inovasi yang positif tersebut di gunakan untuk kemaslahatan masyarakat dalam rangka membangun sebuah daerah.

Perhatian pemerintah yang besar terhadap dunia pendidikan tercermin dari terus meningkatnya alokasi anggaran pendidikan. Tentunya hal ini harus mendapat apresiasi dari seluruh elemen masyarakat. Bagi Indonesia komitmen ini terus di jaga, yakni dengan pengganggaran lebih dari 20% dari APBN akan di alokasikan untuk dunia pendidikan di Indonesia. Dengan harapan yaitu mampu mengcover seluruh kebutuhan dalam rangka menunjang proses kemajuan pendidikan. Baik itu pembangunan infrastruktur, mental maupun kesiapan Sumber Daya Manusia. Kesiapan – kesiapan dalam berbagai bidang ini membutuhkan cost yang tidak sedikit.

Dengan tingginya angka anggaran yang digunakan untuk mendobrak dunia pendidikan Indonesia, maka Indonesa juga harus memiliki mental-mental yang siap untuk mengelola anggaran tersebut. Dengan satu harapan yakni sasaran yang ingin dicapai benar-benar teralisasikan serta mampu di rasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Seberapapun besar kucuran anggaran yang ada namun jika tidak ada komitemen yang kuat untuk memajukan dunia pendidikan maka yang terjadi adalah proses pembodohan yang tersistematis terhadap generasi Indonesia. Kurikulum sekolah yang kian lama tidak memiliki arah yang jelas, yang tiap periode harus mengalami perubahan dan membutuhkan biaya yang sangat tinggi. Kemudian barometer kelulusan yang hanya di lihat dari Ujian Akhir Nasional yang akhirnya mematahkan semangat pelajar dan menjadi momok yang paling menakutkan. di tambah lagi dengan pembangunan infrastruktur yang sering terbengkalai. Kurang terpenuhinya tenaga-tenaga pengajar yang kompeten dan lain-lain merupakan retetan dari sekian banyak permasalahan yang ada di bunia pendidikan di Indonesia.

Bagaimana dengan Kepulauan Riau..?

Keberadaan satu-satunya Universitas Negeri yang ada di Kepulauan Riau yaitu Universitas Maritim Raja Ali Haji merupakan sebuah kebanggan bagi masyarakat Provinsi Kepulauan Riau . Universitas ini sengaja di persiapkan dalam rangka untuk menopang terbentuknya sebuah Provinsi baru sekaligus sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia ( SDM ). Tentunya hal ini haruslah mendapat apresisasi setinggi-tingginya dari seluruh masyarakat yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.

Komitemen pemerintah ini juga tidak hanya sekadar ucapan, namun di tuangkan dengan besarnya subsidi terhadap Universitas Maritim Raja Ali Haji. Bahkan mengalami peningkatan dari anggaran sebelumnya. Tinggal bagaiman orang-orang yang ada didalamnya mengelola anggaran tersebut. Di karenakan anggaran ini adalah anggaran yang subsidi oleh masyarakat maka seyogyanya masyarakat juga di beri keleluasaan untuk memantau keberadaan anggaran sehingga tidak mudah untuk di salah gunakan. Angggaran ini juga harusnya benar-benar cukup dirasakan oleh seluruh civitas akademika kampus terutama mahasiswa. Sehingga momok bahwa menguliahkan anak ke Perguruan Tinggi harus mengeluarkan biaya yang sangat tinggi dapat di tepis dengan komitmen bersama terutama pihak Pemerintah Daerah dan Universitas.

Begitu juga mahasiswa, harus menyadari bahwa dengan biaya perkuliahan yang di subsidi ini harus benar-benar di gunakan semaksimal mungkin. Yaitu dengan berkuliah dengan sebaik mungkin serta mentaati peraturan yang ada. Dan merupakan sebuah kewajiban bagi mahasiswa untuk berdiri pada garda terdepan ketika terjadi kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro kepada masyarakat.

Pada tanggal 16 Januari 2010 merupakan momentum yang sangat penting bagi dunia pendidikan di Kepulauan Riau yaitu dengan dilakukannya serah terima aset dalam rangka proses penegrian umrah. Senyum dan canda, tepuk riuh serta sorak tawa dari seluruh elemen civitas akademika Umrah mengeringi prosesi ceremonial tersebut. Dengan mencoba untuk mengakomodir suatu keinginan bersama yaitu meningkatkan dunia pendidikan. Bagi pemerintah mungkin ini merupakan sebuah prestasi menjelang masa akhir jabatan 5 tahun pemerintahan. Bagi para dosen, momentum ini akan memberikan udara segar dari isu mengenai ketidak jelasan status dosen. Bagi mahasiswa sendiri mengaharapkan dengan status penegrian ini maka biaya perkuliahaan akan menjadi murah serta kampus lebih komit lagi dalam membina mahasiswa karena telah mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah terutama dari segi anggaran.

suprapto

Read Previous

Chris Jhon Taklukkan Petinju Thailand

Read Next

HMI Desak Penuntasan Hukum Penganiaya Wartawan