Sumpah Pemuda : Sumpah Melawan Korupsi

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Sumpah untuk pemberantasan korupsi diungkapkan oleh beberapa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan di Kepulauan Riau. Kepada IsuKepri.com, beberapa organisasi mahasiswa seperti HMI, PMII, BAMMA, BEM FISIP UMRAH serta LSM Cindai mengungkapkan kegundahannya terhadap maraknya tindakan korupsi di tanah air, Senin (29/10).

” Korupsi sebagai extra ordinary crime harus dihapuskan dari bumi pertiwi. Keberadaanya yang kian menjamur di tengah-tengah masyarakat sulit di hindari lagi, ” ujar Edi Susanto, Ketua LSM Cindai Provinsi Kepri.

Edi juga mengatakan bahwa korupsi seolah-olah sudah menjadi budaya hidup, yang sangat sulit untuk di hapuskan. Setiap sisi kehidupan kita senantiasa dihadapkan pada permasalahan korupsi baik itu dipemerintahan maupun di bidang lain.

Kepri sebagai sebuah provinsi baru dengan masuk urutan ke-26 provinsi terkorup versi Fitra juga menjadi sorotan mahasiswa di Kepri. Bosar Hasibuan, Ketua PMII Kota Batam sangat menyayangkan hal tersebut.

” Seharusnya dengan provinsi baru maka harus ada semangat baru dalam menindak pemberantasan korupsi di Kepri. Korupsi ibarat jamur dalam tubuh kita, yang apabila tidak segera di obati maka akan menyebar keseluruh tubuh. Oleh sebab itulah perlu adanya ketegasan dari pihak-pihak penegak hukum untuk sungguh-sungguh dalam memberantas Korupsi, ” ujar Bosar.

Bosar juga menambahkan bahwa peran kejaksaan sangat signifikan dalam upaya pemberatasan korupsi. Namun peran civil society juga perlu dimaksimalkan untuk melakukan presure apabila menemukan indikasi upaya tindakan korupsi.

” Kasus bansos Batam hingga saat ini belum juga selesai, bahkan terkesan di endapkan oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan. Kita tidak mengingikan negeri ini dipimpin oleh para penguasa yang tamak akan kekuasaan sehingga melupakan rakyatnya, ” tegas Bosar.

Momentum Sumpah Pemuda 28 Oktober yang ke-84 kali ini tidak disia-siakan oleh organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan di Tanjungpinang. M. Syukron, Ketua BEM FISIP Umrah mengatakan bahwa momentum sumpah pemuda tahun ini harus menjadi cambuk dalam upaya pembersihan Kepri dari Koruptor-koruptor.

” Beberapa pekan lalu, gelombang aksi penolakan Azirwan sebagai Kepala DKP Kepri perlu mendapatkan apresiasi dari semua kalangan. Kepri dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah harus benar-benar di maksimalkan dan dioptimalkan. Pengangkatan mantan narapidana kasus koruptor sangat mencenderai rasa keadilan masyarakat di Kepri, ” ujar Sukron.

Pengangkatan mantan-mantan narapidana yang berujung pada pengunduran Azirwan harus diikuti oleh seluruh mantan-mantan koruptor yang ada di Kepri. Hal ini perlu digesa dan diupayakan semua pihak agar “Kepri Bersih” menjadi cita-cita dan harapan bersama.

” Kepri yang bersih, dan memberikan pelayanan yang maksimal merupakan harapan kita semua, ” ujar pria yang akrab di sapa Sky ini.

Hal senada juga di sampaikan oleh Junaidi Fajri, Ketua Barisan Muda Mahasiswa Kepri
. Junaidi mengatakan bahwa pemuda merupakan bagian elemen dari masyarakat yang punya semangat dan pemikiran yg inovatif. Peran pemuda juga harus benar-benar terukur dan terarah, serta senantiasa memandang suatu permasalahan dengan jernih.

” Peran pemuda dalam eksistensi pemberantasan korupsi sangat dibutuhkan dalam perubahan bangsa dan negara ini, pemuda lah yang harus memulai sebuah perubahan dalam pemberantasan korupsi, ” ujarnya.

Rio Wanis, Sekretaris umum HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan menambahkan aksi sumpah pemuda untuk pemberantasan korupsi harus senantiasa di genderangkan, baik dirungan publik maupun internal. Korupsi adalah penyakit masyarakat, dan apabila pemuda tidak mengambil peran maka niscaya aksi-aksi pemberantasan korupsi hanya lah selogan belaka.

” Pemberantasan korupsi adalah dengan aksi nyata, buka hanya selogan-selogan saja, ” ujar Rio.

Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemuda di Kepri saat ini. Maraknya tindakan korupsi di tubuh instansi pemerintahan memperburuk citra abdi negara, walaupun tidak boleh di generalisasikan. Pemuda harus memberikan kiprah yang nyata bagi daerah. Pemuda juga harus berbenah dengan memberikan tawaran-tawaran problem solving yang ada saat ini. ruang – ruang kajian akademis harus di perbanyak. Hal ini dapat memperkaya khazanah pemikiran mahasiswa dan pemuda.

Kasus pengangkatan mantan narapidana korupstor sebagai pejabat di pemerintahan Kepri belum usai, masih banyak tikus-tikus berdasi yang hingga saat ini masih melenggang nyaman menghabiskan dana masyarakat. Kita tidak tahu apa yang mereka perbuat saat ini, namun biarlah masa lalu menjadi tolak ukur kemampuan dan kesetiaan mereka kepada bangsa sebagai abdi negara.

Masih maukah kita dipimpin oleh orang-orang yang koruptor, masih maukah kita apabila dana rakyat dikelola oleh orang-orang yang memiliki track record sebagai mantan koruptor? tentu jawabanya tidak.

Kita tidak ingin bangsa kita hancur oleh koruptor, kita tidak ingin bangsa kita hanya seperti ini. Cita-cita mulia dalam mensejahterakan rakyat Indonesia harus benar-benar terealisasi sebagaimana amanat UUD 1945. Kaum muda yang memiliki insting yang kuat dan mobilitas yang tinggi harus mengambil peran yang signifikan. Kalau hari ini para koruptor sudah berhasil mengabiskan dana rakyat untuk kepentingannya maka jangan sampai koruptor juga berhasil mengkorupsi pemikiran pemuda Indonesia.

Sumpah pemuda kita jadikan momentum awal untuk menyatakan tekad untuk bersumpah melawan korupsi di bumi Kepri, bumi Indonesia. (Suprapto)

suprapto

Read Previous

Hasil Liga Premiere Inggris, Minggu 28-10-2012

Read Next

Pemilih Cerdas dan Kesadaran Politik