Pelayanan Haji One Stop Service Terbukti Efektif

BATAM, IsuKepri.Com — Pola pelayanan satu atap yang diberlakukan di Embarkasi Batam terbukti efektif dan efesien. Efektifitas pola ini dapat dinilai dari tidak terjadinya penumpukan jamaah saat pelayanan dimulai.

“Sistem pelayanan one stop service tetap diterapkan Embarkasi Batam dalam musim haji tahun ini,” ungkap Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam, Handarlin Umar, kemarin.

Handarlin menerangkan, setibanya jamaah calon haji (JCH) dari berbagai daerah Provinsi Riau, Jambi, Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau di Asrama Haji Batam, langsung ditempatkan di ruang penerimaan Gedung Arafah 1. Di ruang ini, para JCH disuguhkan hidangan makanan atau snack serta minuman hangat.

Selesai menikmati konsumsi, mulailah JCH dilayani dengan lima meja yang ditangani tenaga-tenaga muda profesional. Meja pertama, adalah pelayanan pengambilan nomor kamar asrama yang akan digunakan untuk menginap di Asrama Haji Batam.

Mulai dari proses awal ini, JCH dengan kondisi tertentu, seperti berkursi roda dan lanjut usia dilayani terlebih dahulu agar bisa melanjutkan ke proses selanjutnya. Guna kelancaran proses ini, PPIH Embarkasi Batam memberlakukan pemisahan antara JCH pria dan wanita. Di meja pertama juga dilakukan crosscheck antara Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA) dengan manifest yang dikeluarkan.

“Tentu bekerjanya dengan menggunakan sistem komuputerisasi sehingga lebih cepat dan mudah,” jelasnya.

Sementara itu meja kedua, adalah layanan bagi kesehatan jamaah. Di meja ini, JCH akan diperiksa kondisi kesehatannya atau bisa dibilang vonis terhadap jamaah untuk dapat diberangkatkan atau tidak.

Berdasarkan kondisi kesehatannya secara up to date, jika sehat, maka jamaah akan diberikan akses untuk melanjutkan ke proses selanjutnya. Namun, jika dinyatakan tidak sehat, maka kemungkinannya adalah dirujuk ke klinik atau ke rumah sakit.

Di meja kedua ini pula, bagi Wanita Usia Subur (WUS) harus memeriksakan sampel urinnya pada tempat yang telah disediakan. Petugas kesehatan juga membantu jamaah dengan memberikan informasi medis secara singkat dan melakukan pendataan obat-obatan yang akan dibawa jamaah ke Arab Saudi.

Selanjutnya di meja ketiga, JCH akan mendapatkan layanan pemasangan gelang. Gelang yang memuat logo Burung Garuda itu berisi berbagai informasi singkat tentang data jamaah yang memakainya. Seperti nama, nomor paspor, nomor kloter, nomor manifest dan nomor porsi.

JCH tidak dibenarkan memasang sendiri gelangnya, namun harus dipasangkan petugas. Selain itu, bagi jamaah yang beresiko tinggi, pada gelangnya ditandai noktah hitam dengan perekat tertentu. Tanda ini akan membantu mempermudah pelayanan kesehatan selama jamaah berada di Arab Saudi.

Meja ke-empat adalah yaitu layanan pembagian paspor dan Dapih atau dokumen pendamping. Sambil menyerahkan paspor dan Dapih serta stiker nomor manifest, petugas akan menegaskan kembali kepada jamaah tentang pentingnya menjaga dan memelihara dokumen-dokumen tersebut, agar terhindar dari kehilangan.

Sedangkan di meja kelima, jamaah akan mendapatkan living cost sebesar 1.500 riyal yang dibagikan oleh petugas bank yang sudah ditunjuk. Bagi jamaah yang ditunjuk sebagai Ketua Rombongan dan Ketua Regu, honor mereka juga diberikan pada meja ini.

Di pintu keluar gedung Arafah, setiap jamaah akan memperoleh bingkisan makanan oleh-oleh khas Kepulauan Riau berupa Abon Ikan. Bingkisan ini merupakan pemberian dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan dibagikan bagi seluruh jamaah haji Embarkasi Batam.

“Sistem pelayanan model ini memberikan kesempatan kepada jamaah untuk beristirahat dengan cukup sebelum diberangkatkan keesokan harinya menuju ke Arab Saudi,” pungkasnya. (eki)

iwan

Read Previous

SKY : Lebih Baik Lulus diwaktu yang Tepat

Read Next

Tim Dayung Batam Targetkan Emas