Warga Meranti Batam Siap Jadi Mitra Pemerintah

BATAM, IsuKepri.Com — Warga Kabupaten Kepulauan Meranti yang ada di Batam siap menyokong program pemerintah daerah. Saat ini, sejumlah warga Kabupaten Kepulauan Meranti di Batam turut berperan dalam mengisi pembangunan Kota Batam.

Salah satu bukti warga Batam yang asli Meranti banyak menjadi tokoh di Kota Batam seperti Pebisnis Pak Ali (owner Snepac Group). Kemudian Kepala Disdukcapil Batam, Sadri Khairuddin, Kepala Dispenda Batam, Jefridin dan masih banyak lagi tokoh asal meranti yang turut membangun dan mengembangkan Kota Batam menjadi Bandar Dunia yang Madani.

“Keberadaan warga Meranti cukup mewarnai pembangunan di Batam. Selain bekerja di sektor informal dan pemerintahan, banyak juga pengusaha sukses di Batam berasal dari Meranti,” kata Ketua Ikatan Keluarga Besar Meranti (IKBM) Kota Batam H. Nazarudin yang juga merupakan salah satu pengurus organisatoris LAM Batam dalam Silaturahim warga Batam asal Meranti di Ballroom i-Hotel Nagoya, Jumat (21/9/2012).

Selain diikuti warga Meranti di Kota Batam, silaturahim juga dihadiri jajaran Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti. Seperti Wakil Bupati, Masrul Kasmy, M.Si beserta istri dan beberapa pejabat teras esselon 2 dan 3 serta Ketua LAM Kota Batam.

“Meski menetap di Kota Batam, warga Meranti wajib patuh dan taat terhadap aturan di Batam. Dan terus menjunjung tinggi marwah orang Meranti serta mendukung program pemerintah setempat dan tidak terlibat dalam permasalahan baik hukum maupun lainnya pesan Masrul.

Menurut Masrul, daerah yang dulunya dikenal sebagai Selat Panjang, kini telah berubah menjadi Kabupaten Kepulauan Meranti. Kabupaten baru ini sudah berusia 3 tahun sejak dimekarkan Pemerintah pada 2009 lalu. Seiring dengan semangat perubahan yang lebih baik didalam pemekaran menuju pembangunan ekonomi serta kemasyarakatan yang lebih maju.

Tak dapat disangkal, hubungan historis Batam dengan Meranti sudah terjalin sejak lama, mulai era Kesultanan Siak Sri Indra Pura dan Kerajaan Daik Lingga. Di selat yang panjang Kepulauan Meranti inilah arus titik temu pelayaran para pedagang, saudagar serta para kafilah yang bermobilisasi dari Riau daratan dengan Kepulauan Riau.

Wakil Walikota Batam, Rudi, dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat Batam yang asli ataupun asal Meranti untuk turut mengedepankan kondisi rukun dan damai. Agar warga Batam yang hampir 80% diisi oleh pendatang tetap menjaga keadaan kondusif dengan banyaknya suku bangsa yang berbaur di masyarakat Batam.

“Adapun warga Selat Panjang dulunya dan kini Kepulauan Meranti yang secara garis besar banyak mewarisi budaya melayu untuk turut serta mempertahankan dan mengembangkan budaya melayu di tengah modernisasi Kota Batam,” ajak Rudi. (eki)

iwan

Read Previous

Dilepas Waktu Maghrib, JCH Jama\’ Sholat

Read Next

Ocarina Batam Kian Sepi