Sekolah Jurnalistik Hadir di Batam

BATAM, IsuKepri.Com — Sekolah Jurnalistik Raja Ali Haji (SeJaRAH) Batam akhirnya berdiri. Kehadiran SeJaRAH ini sebagai jawaban di tengah tingginya tuntutan media massa terhadap profesionalisme jurnalis.

Di Kepri pada umumnya, sejumlah media massa kesulitan mencari jurnalis. Apalagi tingginya persaingan antar media, belum dibarengi dengan kompetensi jurnalis yang mumpuni. Penyebabnya, minimnya pelatihan yang diberikan masing-masing media terhadap para calon jurnalisnya saat proses perekrutan.

“Kehadiran SeJaRAH ini sebagai bentuk jawaban dari kebutuhan di dunia pers yang kian tinggi dari segi standarisasi kompetensi jurnalis,” ujar Muhammad Zuhri, Kepala SeJaRAH Batam, kemarin.

Nantinya, SeJaRAH memiliki program pelatihan atau kursus singkat terhadap para jurnalis dan calon jurnalis. Termasuk membuka kelas khusus bagi masyarakat umum dan mahasiswa yang tertarik untuk berkecimpung di dunia jurnalis atau dunia tulis menulis.

“Media massa tak lagi menjadi raja. Kini ada media sosial yang jauh lebih egaliter dan setiap orang bisa melaporkan setiap kejadian dalam hitungan detik. Selain itu setiap orang juga bisa menulis dan menjadi jurnalis, kendati tak menjadi jurnalis di media massa,” ungkapnya.

Selain itu, pada saat ini citizen jurnalism (jurnalisme warga) juga sudah tak asing lagi di tengah masyarakat. Setiap warga bisa menjadi seorang reporter.

“Jadi sekolah di sini bisa menjadi bekal untuk itu. SeJaRAH lahir berafiliasi dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Batam dan menjadi induk dari sekolah ini,” imbuhnya.

Sekolah jurnalistik ini sengaja diberi nama Sekolah Jurnalistik Raja Ali Haji, disingkat dengan SeJaRAH. Dan akan dilaunching pada 15 September 2012 di Ruko Kompleks Panbil Mall, Muka Kuning, Batam. Sejauh ini sudah ada satu kelas umum yang menjadi peserta, menyusul beberapa kelas lainnya.

Di masa pelatihan, jelas Zuhri, peserta akan dibekali mengenai materi dasar-dasar jurnalistik. Serta bagaimana menulis yang aman di media sosial dan bagaimana menjadi seorang jurnalis warga berikut kode etiknya.

Nama Sekolah

PEMBERIAN nama SeJaRAH tak lepas dari sejarah Kepri, tempat dilahirkannya penyair sekaligus penulis cikal bakal Bahasa Indonesia, Raja Ali Haji. Setidaknya dengan adanya nama pencetus Gurindam 12 itu, semangat yang ada, sama dengan semangat yang ingin dimunculkan
Raja Ali Haji ketika menulis syair-syairnya.

“Sekaligus dari sisi emosional nama ini lebih membumi dan memiliki ikatan emosional di negeri Melayu. Dan dalam menulis kita juga butuh susunan Bahasa Indonesia yang baik dan benar,” kata Zuhri.

Sementara itu, penulis sekaligus anggota majelis etik AJI Batam, Muhammad Nur menambahkan, dalam sekolah ini, kode etik menjadi salah satu materi penting dalam hal menulis. Khusus untuk kelas jurnalis, utamanya bagi anggota AJI Batam ini juga menjadi pra Ujian Kompetensi Jurnalis (UKJ) yang akan digelar AJI Batam.

“Tidak terkecuali bagi peserta dari umum dan mahasiswa,” jelasnya.

Ketua AJI Kota Batam, Zainal Abidin menyebutkan, sejumlah persiapan dalam pendirian SeJaRAH ini sudah cukup matang. Mulai dari pemateri hingga hal-hal teknis lainnya.

“Ke depan, Sejarah juga akan mendatangkan jurnalis-jurnalis senior nasional sebagai pemateri tamu,” katanya. (tea)

iwan

Read Previous

Suara Pramuka Anambas di Genderangkan

Read Next

Tumbang, Beringin Robohkan Lima Rumah