Walikota : Balik ke Batam Jangan Bawa Pendatang

BATAM, IsuKepri.Com — Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengimbau agar warga Batam yang mudik ke kampung halaman tidak membawa pendatang baru saat balik ke Batam. Imbauan ini disampaikan untuk mengantisipasi ancaman ledakan jumlah penduduk di Kota Batam paska lebaran.

“Jangan sampai pendatang baru semakin menambah jumlah pengangguran di Batam,” katanya beberapa waktu lalu.

Dahlan menjelaskan, pertumbuhan penduduk di Kota Batam tergolong tinggi dibanding daerah lainnya. Mencapai 8% atau sekitar 100 ribu jiwa setiap tahunnya.

Tingginya pertumbuhan penduduk di Batam dipicu besarnya arus migrasi yang datang dari daerah lain di luar Batam. Arus migrasi ini menyumbang pertumbuhan penduduk terbesar dibanding pertumbuhan murni, seperti kelahiran.

Kebiasaan bagi kaum urban ini, akan kembali membawa kerabat atau teman sekampungnya datang dan bekerja di Batam. Baik bekerja di industri perusahaan maupun bekerja di sektor informal.

“Kalau untuk mereka yang memiliki ketrampilan dan keahlian, tidak masalah masuk ke Batam,” kata Ahmad Dahlan.

Dahlan mengakui, Batam masih butuh sumber daya manusia (SDM) yang memiliki ketrampilan dan keahlian untuk mengisi berbagai sektor lowongan pekerjaan. Mengingat masih banyak sektor-sektor tersebut yang belum terisi, akibat minimnya SDM yang memiliki ketrampilan dan keahlian sesuai dengan yang dibutuhkan.

“Banyak lowongan-lowongan pekerjaan yang tidak terisi, akibat tidak adanya SDM yang sesuai,” ungkapnya.

Sementara itu berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri, jumlah penduduk di Provinsi Kepri pada 2010 mencapai 1.685.698 jiwa. Terdiri atas 864.333 laki-laki dan 821.365 wanita dengan sex ratio 105,2.

“Dengan sex ratio 105,2, artinya setiap 100 wanita terdapat sebanyak 105,2 laki-laki,” ungkap Kepala BKKBN Provinsi Kepri, Sunarto.

Sunarto menjelaskan, di seluruh Kabupaten/Kota, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari wanita. Dengan 56,34% penduduk laki-laki berada di Kota Batam, 12,62% di Kabupaten Karimun, 11,13% di Kota Tanjungpinang, 8,45% di Kabupaten Bintan, 5,12% di Kabupaten Lingga, 4,11% di Kabupaten Natuna dan 2,22% atau sebanyak 37.493 jiwa berada di Kabupaten Anambas.

Sedangkan laju pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Batam dengan 7,7% per tahun. Disusul berikutnya, Anambas 2,8%, Tanjungpinang 2,79%, Natuna 2,79%, Bintan 2,63%, Karimun 2,21% dan terendah Kabupaten Lingga dengan 0,83%.

“Laju pertumbuhan penduduk di Batam diatas laju pertumbuhan penduduk tingkat Provinsi Kepri yang hanya 4,99%,” pungkasnya. (eki)

iwan

Read Previous

Kerja DKP Amburadul, Sampah Menumpuk tak Terangkut

Read Next

Waspadai, Politik Uang di Pemilukada Tanjungpinang