16 Anak Sekolah di Palak Preman di Penyengat

Sebanyak 16 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Kartini, Batam menjadi korban pemalakan dan penganiayaan saat berwisata ke Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Rabu (22/8/2012) lalu.

Sudoyo, guru SLB Kartini menjelaskan dari 16 siswa, lima siswa diantaranya menjadi bulan-bulanan para pelaku pemalakan. Uang bersama dompet korban dirampas oleh pelaku yang diperkirakan jumlahnya lebih dari satu orang.

“Anak-anak kami ini bisu dan tuli. Lima siswa yakni Fajar, Sapar, Oka, Nurul dan Jefri menderita luka serius akibat penganiayaan itu,” kata Sudoyo saat melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Tanjungpinang, Sabtu (25/8/2012).

Salah seorang korban, Fajar, melalui alih bahasa isyarat yang dilakukan oleh Sudoyo menyebutkan ada delapan orang laki-laki mabuk menghadang para siswa SLB Kartini Batam ini.

Fajar sempat memberikan uang Rp50 ribu kepada para pelaku. Namun hal itu ternyata tak cukup mengingat ke-15 rekannya yang lain akhirnya juga turut menjadi korban pemalakan, selain lima diantaranya dianiaya.

“Siang itu juga, anak-anak kami langsung bertolak ke Batam dan kemudian ke rumah sakit untuk memeriksakan luka sekaligus meminta visum,” tambah Sudoyo.

Sudoyo menegaskan polisi harus dapat mengungkap kasus pemalakan dan penganiayaan yang menimpa siswa-siswanya tersebut.

“Saya mengharapkan pelaku segera ditangkap jika 4 hari polisi tidak dapat menangkap pelaku yang sudah ada foto para pelakunya, maka kami akan pakai cara kami sendiri untuk membalasnya, karena saya merasa tidak terima dengan perlakuan preman tersebut, sebab anak saya sudah minta ampun tapi masih juga dianiya,” terangnya.

Kapolres Tanjungpinang AKBP Suhendri, mengakui akan segera menindaklanjuti laporan para korban dan meminta sejumlah foto pelaku yang sempat difoto oleh Dodi, salah satu rekan korban yang sempat mengambil gambar untuk dijadikan pedoman membekuk pelaku. (Btmtoday/Slk)

suprapto

Read Previous

CSR Jamsostek Batam berikan Beasiswa

Read Next

Hasil Liga Premiere Inggris, Sabtu 25-08-2012