Walikota Janji Tegur Sekolah Penerima Titipan

BATAM, IsuKepri.Com — Walikota Batam, Ahmad Dahlan berjanji akan menegur sekolah yang melayani titipan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB). Sekolah harus mengutamakan anak-anak yang telah memenuhi syarat untuk diterima di sekolah.

“Jika tidak memenuhi syarat, maka akan kita tegur dan beri sangsi kepala sekolahnya,” kata Dahlan di sela-sela kegiatan penanaman pohon di Temenggung Abdul Jamal, Batam, Sabtu (7/7/2012).

Dahlan mengingatkan masyarakat agar tidak mudah menuduh adanya titip-menitip dalam PPDB. Tuduhan adanya titipan yang dilakukan pihak-pihak tertentu, harus dibuktikan kebenarannya. Disertai data obyektif, siswa yang dititipkan belum memenuhi kriteria yang disyaratkan.

Meski demikian, Ahmad Dahlan mengaku tidak mempermasalahkan jika siswa titipan ternyata memenuhi kriteria. Sehingga siswa yang masuk, benar-benar yang memenuhi syarat untuk diterima di suatu sekolah.

“Titipan tidak masalah sebatas memenehi ketentuan,” katanya.

Kegiatan titip-menitip dalam PPDB di Kota Batam terus terjadi setiap tahunnya. Baik dilakukan oknum pejabat di lingkungan Pemko Batam maupun anggota DPRD Kota Batam.

Aksi titipan ini dilakukan pejabat terhadap calon siswa untuk diterima di sekolah tertentu. Calon siswa bisa jadi keluarganya, konstituennya ataupun orang yang belum pernah dikenal sebelumnya.

Bagi oknum anggota dewan, aksi titipan dilakukan karena melihat banyaknya kejanggalan dalam PPDB. Diantaranya siswa yang memenuhi syarat justru tidak diterima sekolah dengan berbagai alasan. Seperti tidak lulus wawancara, orang tuanya tidak mampu ataupun tidak sanggup menyumbang untuk sekolah.

Atas kejanggalan tersebut, menimbulkan kegelisahan bagi calon siswa dan orang tua. Hingga akhirnya mereka mengadukan ketidakadilan yang dialami ke anggota dewan yang mereka kenal.

Pengaduan dari konstituen ini membuat para anggota dewan memiliki beban moral untuk membantu mencarikan solusi. Baik dengan mendatangi Kepala Sekolah ataupun Panitia PPDB agar calon siswa diterima di sekolah tersebut.

Namun tidak sedikit dalam proses ini, justru menimbulkan permasalahan baru. Akibat sikap arogansi, ancaman ataupun pemaksaan yang dilakukan oknum anggota dewan ke sekolah.

“Saya takut sekali dia (anggota dewan) main ancam, kalau tidak diterima katanya saya akan dipindahkan ke pulau,” ujar panitia yang juga guru SMPN Negeri di kawasan Bengkong yang enggan disebutkan namanya. (eki)

iwan

Read Previous

Masyarakat direncanakan Kepung Kantor Sinar Bahagia.

Read Next

Zainal-Nikolas Nahkodai AJI Batam