PLN Masih Fokus Pemadaman Listrik Bergilir

BATAM, IsuKepri.Com — b”‘right PLN Batam, saat ini masih fokus terhadap pemadaman listrik bergilir yang dilakukan di Kota Batam. Dibandingkan dengan rencana pengadaan lembaga penunjang melalui penawaran initial public offering (IPO).

“Kami masih fokus pada pemadaman listrik, belum bisa mengomentari terkait rencana IPO,” kata Senior Manajer Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan b”‘right PLN Batam, Agus Subekti saat dimintai keterangan terkait rencana IPO, Senin (9/7/2012).

Agus mengaku, belum mendapatkan informasi secara resmi di internal perusahaan terkait hal itu. Terutama terkait informasi rencana penawaran saham perdananya (IPO) dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada November 2012.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Batam Dadan Kurniadipura menyatakan bahwa anak perusahaan PLN Persero ini tengah mempersiapkan pengadaan lembaga penunjang IPO. Pihaknya sudah mengundang empat BUMN sekuritas sebagai penjamin pelaksana IPO perseroan.

Empat BUMN sekuritas yang diundang diantaranya PT Bahana Securities, PT BNI securities, PT Danareksa Sekuritas, serta PT Mandiri Sekuritas. Diharapkan pada pekan kedua Juli, pemimpin penjamin emisi (lead underwriter) sudah terpilih.

“Kita undang empat BUMN sekuritas. Tidak ada sekuritas swasta nasional, maupun asing. Saat ini masih diproses dan dievaluasi,” kata Dadan dalam pernyataannya sebagaimana dikutip media terbitan nasional di Jakarta, Kamis (5/7/2012).

Dadan menjelaskan, selain “underwriter” PLN Batam tengah mencari penasihat keuangan (financial advisor) yang akan mengkaji persentase. Dan jumlah saham yang dilepas serta waktu pelaksanaan IPO nantinya. Sebab, ia mengakui manajemen PLN Batam tidak mengetahui proses pelaksanaan IPO.

“Nanti mereka [financial advisor] yang akan melihat berapa saham yang akan dilepas, termasuk harga dan dana yang diharapkan. Intinya, kita serahkan ke auditor dan “‘underwriter”‘,” jelasnya.

Perseroan juga tengah memroses lembaga penunjang IPO lainnya, seperti konsultan hukum, kantor jasa penilai publik, notaris, biro administrasi efek (BAE), “public relation”, perusahaan percetakan, kantor akuntan publik (KAP) untuk verifikasi biaya dan hasil privatisasi.

Dalam rangka penawaran saham perdana ini, lanjut Dadan, perseroan akan menggunakan buku Juni 2012. Ia mengharapkan waktu pelaksanaan IPO dapat berjalan dengan baik sehingga dana yang diharapkan perseroan bisa tercapai.

“Nantinya, dana IPO ini untuk membiayai rencana proyek pembangunan di Batam,” ungkapnya. (net/eki)

iwan

Read Previous

BKKBN Canangkan Bebas Korupsi

Read Next

Masyarakat Dukung Berhala Untuk Kepri