BATAM, IsuKepri.Com — Masjid Al Falah yang terletak di depan kantor layanan Telkom, Pelita merupakan Masjid Raya pertama di Batam. Sebelum akhirnya dibangun Masjid Raya Batam Centre yang kemudian berubah nama menjadi Masjid Agung.
Masjid dekat simpang tiga Kampung Pelita ini dibangun dengan perpaduan arsitektur Timur Tengah dan Nusantara. Menjadikannya sebagai masjid berarsitektur tinggi dengan ciri khas berbeda dari masjid lainnya di Kota Batam.
Mihrab masjid sebagai ruang sholat Imam tampak menawan dalam balutan arsitektur bercorak Timur Tengah. Berpadu dengan kemegahan arsitektur Nusantara bercorak Masjid Bangkinong dan Masjid Raya Bogor ditapak sebelah kanan dan kiri depan masjid.
Menurut Ketua Pengelola Masjid Al Falah, Fanani, Masjid Al Falah sengaja dirancang dengan gaya arsitektur yang tinggi. Meski demikian, faktor kenyamanan jamaah juga menjadi perhatian utama masjid dengan dua lantai ini.
Lantai dan dinding dari granit berkualitas tinggi menjadi pilihan dalam mewujudkan kenyamanan tersebut. Sementara di sejumlah dinding dan pintu masuk, didesain dengan sistem sirkulasi yang optimal.
Di depan bangunan masjid, juga ditanam aneka tanaman dan bunga. Semakin menambah asri dan sejuk pemandangan di sekitar lingkungan masjid.
“Setiap jamaah pasti akan merasakan kenyamanan dan sejuknya ibadah di dalam Masjid, meski tak ada satupun AC terpasang”, ujarnya.
Masjid yang berdiri sejak tanggal 14 April 1984 tersebut, awalnya hanyalah sebuah musholla. Yang dibangun sebagai pengganti masjid di kawasan Tanjung Pantun yang pernah terbakar waktu itu.
Selama berdiri, pengelolaan Masjid Al Falah telah berganti hingga empat kepengurusan. Kepengurusan pertama pada 1984 hingga 1990 dipercayakan kepada H. Andi Ibrahim, BA.
Selanjutnya, kepengurusan berganti kepada H. Hendri Minit hingga 2002 dan diteruskan oleh H. E. Yalfed hingga 2007. Sedangkan mulai 2007, kepengurusan untuk mengelola Masjid Al Falah dipegang oleh Fanani. (eki)
