Korban Kebakaran Meninggal Saat Bolos Sekolah

TANJUNGPINANG, IsuKepri.Com — Haris Husin Loli alias Haris, menjadi korban dalam kebakaran di Yayasan Panti Asuhan Ummi Al Fitrah, Tanjungpinang saat sedang bolos sekolah. Pagi itu, korban sempat meminta uang sebesar Rp20 ribu kepada pengelola Panti Asuhan dengan alasan untuk bermain Play Station (PS).

“Seharusnya, korban berangkat ke sekolah pagi itu. Namun naas, ia menjadi korban kebakaran saat sedang tertidur pulas di salah satu ruangan kamar tidur Panti Asuhan,” kata Paman Korban, Kasim, Selasa (3/7/2012).

Bolosnya korban dari sekolah diketahui Kasim saat meminta keterangan Penjaga Yayasan Panti Asuhan Ummi Al Fitrah, sehari setelah kejadian. Kasim datang ke Panti yang beralamat di jalan Kendal Sari, Kelurahan Sungai Jang, Kecamatan Bukit Bestari itu bersama ayah korban, Muhammad bin Amat (47).

Keluarga korban juga kaget saat mengetahui rapor korban yang tengah duduk dibangku kelas 5 SD tersebut. Karena dalam keterangan di rapornya, korban tercatat absen hingga 71 hari.

“Kita tidak habis pikir, kenapa korban bisa bolos sekolah hingga sebanyak itu,” imbuhnya.

Korban merupakan anak ketiga dari pasangan Muhammad bin Amat dan Aminah binti Syukur. Ia dilahirkan di Malaysia pada 2 Juni 2000 lalu saat kedua orang tuanya bekerja sebagai buruh bangunan di negara itu. Begitupun dengan kedua kakaknya, Ahmadi dan Kaisar.

Namun setelah ibu ketiga anak ini meninggal dunia, Muhammad memboyong anaknya pulang ke kampung halamannya di Flores. Di daerah ini, korban sempat mengenyam pendidikan hingga kelas 2 SD.

Pada 2008, Muhammad bersama ketiga anaknya merantau ke Tanjungpinang dan menjadi buruh bangunan mengerjakan proyek jembatan Dompak. Korban kemudian disekolahkan di SD di Dompak dari kelas 2 hingga kelas 4.

Selanjutnya pada 2011, korban dititipkan di Panti Asuhan dan kembali dipindahkan sekolahnya sejak 8 bulan lalu. Di sekolahnya yang baru, ia mendapat nomor peserta didik 1057.

“Korban dititipkan di Yayasan Panti Asuhan agar memperoleh ilmu agama,” ungkap Kasim kepada IsuKepri.Com.

Setelah menitipkan anaknya ke Panti Asuhan, kemudian Muhammad mengadu nasib ke Batam untuk mencari kerja. Mulai dari kerja buruh bangunan hingga akhirnya mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan galangan kapal di Tanjung Uncang sejak dua bulan lalu.

Sejak itu, Muhammad belum pernah sempat bertemu dengan anak bungsunya ini. Hingga akhirnya terdengar kabar, anaknya meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran di Panti Asuhan tersebut. (eki)

iwan

Read Previous

Kirab Gurindam 12 Catat Rekor MURI

Read Next

Wali Murid Protes, Ijazah Dibagi Dini Hari