Review Film Snow White and The Huntsman

Red Riding Hood, Beastly, dan baru-baru ini Mirror Mirror, dan di awal tahun depan ada Hansel and Gretel: Witch Hunters dan Jack The Giant Killer. Sepertinya Hollywood sedang hobi-hobinya membuat film dari kisah-kisah fairytale yang terkenal. Dan dalam review film kali ini adalah adaptasi bebas dari kisah Putri Salju atau Snow White dengan judul Snow White and The Huntsman (SWATH).

Ide cerita tetap seperti kisah klasik penuh warna dari Disney, ada seorang putri raja yang amat cantik, yang dibenci dan hendak dibunuh oleh ibu tirinya yang jahat sebelum akhirnya sang putri yang cantik diselamatkan oleh pangeran yang amat tampan dari negeri seberang. Tapi pada SWATH, buang jauh-jauh bayangan anda tentang kisah penuh warna dan ceria karena SWATH tampil dalam suasana lebih gelap dan mencekam.

Snow adalah seorng putri raja yang amat cantik dan sangat disayang oleh raja, ratu dan rakyat negeri kerajaan. Suatu hari sang ratu meninggal, raja amat sedih dan untuk melupakan kesedihannya, ia pergi berperang melawan pasukan kegelapan. Pasukan kegelapan berhasil ia kalahkan dan ia menyelamatkan tawanan pasukan kegelapan, wanita cantik bernama Ravenna. Raja jatuh hati dan menikahi Ravenna.

Ternyata Ravenna adalah ratu jahat yang selalu berhasil menaklukkan banyak kerajaan. Raja dibunuh, kerajaan ia kuasai dan Snow dikurung di menara paling tinggi di kerajaan tersebut.

Salah satu adegan paling ikonik dalam kisah Putri Salju tetap dimunculkan dalam SWATH, yaitu adegan dimana sang ratu jahat bertanya kepada cermin ajaib miliknya, “Mirror mirror on the wall, who”‘s the fairest of them all?” dan selalu dijawab oleh sang cermin ajaib “Tentu saja anda yang mulia”. Tetapi pada suatu hari, cermin memiliki jawaban yang berbeda. Snow yang dikurung di menara tertinggi telah tumbuh menjadi gadis yang tercantik. Ravenna marah dan berniat membunuh Snow, akan tetapi Snow berhasil kabur. Selanjutnya Ravenna memerintahkan Eric The Huntsman untuk memburu Ravenna.


Kristen Steward sebenarnya sudah cukup bagus memerankan Snow, ia cantik, memiliki rambut yang hitam sehitam malam, sesuai dengan image Snow, tetapi kualitas aktingnya kalah jauh bila dibandingkan dengan sang ratu jahat yang diperankan oleh Charlize Theron. Theron benar-benar menampilkan kualitas akting yang prima dan ditambah lagi terdapat kilasan masa lalu sang ratu, menjadikan karakter ratu jahat menjadi kuat.

Secara keseluruhan, SWATH masih lebih baik dibandingkan dengan film-film dongeng adaptasi yang telah saya sebutkan sebelumnya.

Andria Gutama

Read Previous

Perlindungan Data e-KTP Gunakan Server BP Batam

Read Next

Jersey Away Chelsea Musim 2012-2013