FPP Kepri Gelar Sarasehan Keagamaan

” Citra terorisme yang identik dengan Islam harus kita kikis bersama, Karena sesungguhnya Islam tidak mengajarkan untuk kekerasan. Hal ini bukan menjadi tugas kepolisian saja, namun ibu-ibu taqlim juga harus mengambil peran. Namun jika ada tanggapan bahwa polisi selalu bersikap curiga kepada orang-orang yang bercadar atau berjenggot, maka hal itu tidak benar. Polisi memiliki insting yang selalu waspada terhadap segala sesuatu, karena hal tersebut sudah menjadi tugas dan tanggungjawab kepolisian. ” jelas AKBP Suhendri.

 

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Forum Pemberdayaan Pesantren Kepulauan Riau gelar sarasehan keagamaan dengan tema ” Dengan semangat Isra’ Mi’raj Kita Jalin Silaturahim Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dalam Pengembangan Dakwah yang Santun ditengah keberagaman dan ke ber-Bhineka Tunggal Ika-an “.

Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Gubernur Kepulauan Riau,Kamis 28/06/2012 menghadirkan narasumber H. Razalijaya ( Ketua FKUB Provinsi Kepri ), H. Tgk. Ashari Abas ( Ketua MUI Provinsi Kepri ), H. Bustami Husain ( Ketua IPM Kepulauan Riau), Abu Sufyan, S.Ag (Kemenang Kota Tanjungpinang ), AKBP Suhendri ( Kapolresta Tanjungpinang ), serta H. Syahrul ( Akademisi ).

Kegiatan ini dicetus dalam upaya peningkatan pembangunan konsep dakwah yang santun dalam keberagaman dan keberbhineka tunggal ikaan. Kekondusifan suatu wilayah menjadi peran kita semua. hal ini diungkapkan oleh Ust. Rizaldy Siregar sebagai ketua pelaksana sekaligus Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam Kepulauan Riau.

” Kita mengharapkan situasi yang kondusif, apalagi akhir-akhir ini, Kepri didera kerusuhan yang terjadi di Kota Batam, hal ini coba kita tangkap dalam upaya peningkatan kerukunan sempena Isra”‘ Mi”‘raj terutama masyarakat yang ada di Tanjungpinang” ungkap Rizaldy.

” Keberbedaan dalam keberagamaan menuntut setiap orang untuk dapat tetap bersama-sama, yakni dengan saling bertegur sapa, saling mengunjungi, saling bertukar fikiran, saling nasehat-menasehati, saling memberi manfaat dan yang terakhir adalah saling berbagi rasa.” ungkap Ketua MUI Kepulauan Riau, H. Tengku Azhari Abas.

Banyaknya aliran-aliran sempalan yang kian berkembang juga mendapatkan perhatian khusus dari kegiatan sarasehan keagamaan ini. Paham-paham yang mengedepankan kebebesan/liberialisme perlu diwaspadai jika keberadanya menganggu kerukunan dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Ketua FKUB Kepulauan Riau, H. Razali Jaya.

” FKUB akan terus memantau dan mewaspadai aliran-aliran yang dapat meretakkan kerukunan yang ada saat ini, Keru”

Aksi-aksi terorisme mengatasnamakan Islam juga menjadi diskusi hangat, yang langsung di respon oleh Kapolresta Tanjungpinang, AKBP Suhendri.

” Citra terorisme yang identik dengan Islam harus kita kikis bersama, Karena sesungguhnya Islam tidak mengajarkan untuk kekerasan. Hal ini bukan menjadi tugas kepolisian saja, namun ibu-ibu taqlim juga harus mengambil peran. Namun jika ada tanggapan bahwa polisi selalu bersikap curiga kepada orang-orang yang bercadar atau berjenggot, maka hal itu tidak benar. Polisi memiliki insting yang selalu waspada terhadap segala sesuatu, karena hal tersebut sudah menjadi tugas dan tanggungjawab kepolisian. ” jelas AKBP Suhendri.

AKBP Suhendri juga memaparkan bahwa, peredaran Narkoba di Tanjungpinang juga kian marak. Hal ini dibuktikan dengan telah ditanggkapnya ibu-ibu rumah tangga yang mengedarkan 8 Kg ganja dengan modus disamarkan dalam keranjang.

” Akhir-akhir ini kita telah menangkap pengedar ganja, dan kejadian ini dilakukan oleh seorang ibu-ibu. ” ungkap Suhendri.

Terkait pembangunan tempat Ibadah umat Budha yakni pembangunan Vihara di Sukarno Hatta, AKBP Suhendri mengatakan bahwa pembangunan tempat ibadah tersebut telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

” Walaupun Vihara tersebut berdekatan dengan masjid, maka kita harus tunjukkan kerukunan dalam hidup beragama.” jelasnya.

Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa, pemuda dan ibu-ibu majelis taqlim se-Kota Tanjungpinang ini direspon positif oleh Kementrian Agama Kota Tanjungpinang.

” Kegiatan ini sangat mendukung progran Kementrian Agama Kota Tanjungpinang, hal ini juga sejalan dengan Misi kementrian agama adalah mewujudkan pembangunan Kota Tanjungpinang, dan mewujudkan Kota Tanjungpinang yang taat dan rukun. ” ungkap Abu Sofyan.

FPP Kepulauan Riau adalah sebuah forum yang konsen pada pembinaan dan pemberdayaan pesantren. Saat ini sudah ada 8 Pondok Pesantren di Kepulauan Riau yang telah didatangi oleh FPP dalam bentuk seminar dan diskusi kebangsaan. ke-7 Pondok pesantren tersebut adalah Pondok Pesantren Darul Taufiq dan Pondok Pesantre Darul Furqon yang keduanya berada di Karimun, sedangakan di Batam FPP sudah mendatangi Pondok Pesantren Hidayatullah, Pondok Pesantren Darul Falah dan Pondok Pesantren An-Nikmah Dapur 12, untuk wilayah Tanjungpinang dan Bintan, FPP sudang mendatanagi Pondok Pesantren Al-Kautsar, Pondok Pesantren Madani dan Pondok Pesantren Hidayatullah Bintan.

” Kita telah membangun situs khusus untuk pengelolaan pondok pesantren yang dapat diakses melalui situs www.sim-ponpes-kepri.com. Kami berharap dengan hadirnya situs pengelolaan informasi pesantren di Kepri, maka Pondok Pesantren dapat terus eksis dan citra negatif sebagai sarang teroris dapat terkikis. Kiat sangat merindukan generasi-generasi islami yang tidak hanya paham tentang teknologi saja, namun memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat kepada Allah SWT. dan Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang ideal untuk menciptakan generasi yang berwawasan yang dibutuhkan oleh Bangsa dan Negara.” Ungkap Rizaldy. (slk)

suprapto

Read Previous

KPK Gadungan Dituntut Setahun Penjara

Read Next

Semifinal EURO 2012 Jerman vs Italia (1-2)