Batam Promosikan Peluang Investasi ke KBRI Singapura

SINGAPURA, IsuKepri.Com — Walikota Batam, Ahmad Dahlan bersama sejumlah Kepala SKPD melakukan kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, Kamis-Jumat (14-15/6/2012). Rombongan diterima Duta Besar RI untuk Singapura Andri Hadi, Wakil Duta Besar dan 11 atase di ruang Wisma Nusantara KBRI.

Kepada KBRI Singapura, Walikota Batam memaparkan, Batam merupakan kota strategis terdepan yang berbatasan dengan Singapura. Batam di desain sebagai daerah industri, perdagangan, alih kapal dan pariwisata yang unggul di Indonesia. Mayoritas investasi, tujuan ekspor, serta turis berasal dari Singapura.

Batam bukan sebagai kompetitor untuk menyaingi Singapura, tetapi Batam sebagai komplementasi yang saling mengisi antara Batam dan Singapura,” ujar Walikota.

Walikota Batam juga menyampaikan beberapa peluang investasi yang berkembang pesat di Batam, salah satunya industri perkapalan. Industri galangan kapal saat ini berjumlah lebih dari seratus industri dan telah mengerjakan berbagai jenis kapal termasuk Kapal perang RI.

Namun Walikota juga mengakui ada beberapa permasalahan yang menjadi hambatan dalam investasi, yaitu masalah ketenagakerjaan dan aturan pusat yang menjadi kewenangan Pemerintah pusat seperti Bea Cukai, imigrasi dan pabean. Oleh karena itu, Walikota berharap peran Duta Besar untuk dapat berkunjung ke Batam dan memfasilitasi permasalahan tersebut dengan Instansi Pusat yang ada di Batam.

Duta Besar RI untuk Singapura, Andri Hadi menyambut baik permintaan Walikota Batam tentang kerjasama antara Batam dan Singapura. Andri menyampaikan, Singapura adalah negara terbesar investasi di Indonesia mencapai 5,1 miliar dollar AS. Sampai triwulan pertama tahun ini, investasi Singapura sudah mencapai 1,2 miliar dolar AS. Oleh karena itu penting menjaga hubungan baik dan terus bekerjasama terutama kerjasama antara  Batam sebagai daerah terdepan.

Saat ini pemerintah Singapura membutuhkan sekitar 16.000 care giver atau perawat bagi orang tua dan lansia di Singapura. Namun demikian perawat lansia tersebut harus melalui pelatihan standarisasi ISO yang di tentukan pemerintah Singapura. Sehubungan dengan hal tersebut kiranya pelatihan dapat di lakukan di Batam dan dibuat kerjasama dengan pemerintah Singapura sehingga lulusan tersebut langsung bekerja di Singapura.

“Saat ini jumlah tenaga kerja Indonesia di Singapura berjumlah 200 ribu, namun 120 ribu diantaranya adalah Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT),” ungkapnya.

Andri menjelaskan, KBRI Singapura sejak 2009 telah mengelola Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kerja (P3K). Meliputi kursus bahasa Inggris, bahasa Mandarin, komputer, menjahit dan tata rias wajah, serta Paket B dan Paket C. Program yang dirintis oleh Dubes RI Wardana ini diselenggarakan di SIS setiap hari Minggu.

Usai pertemuan, Walikota dan rombongan diajak mengelilingi Wisma Nusantara dan melihat pelayanan yang diberikan KBRI bagi WNI di Singapura. Rombongan juga dijamu makan siang di Wisma Nusantara dengan suasana hangat dan akrab. (eki)

iwan

Read Previous

PLN Tolak Ganti Rugi Penyalaan Listrik Bergilir

Read Next

Ruli Digusur, Warga Kampung Agas Demo