Baru 70% Pekerja Ikuti Layanan Kesehatan Jamsostek

BATAM, IsuKepri.Com — Hanya sebanyak 154 ribu tenaga kerja yang ikut program jamsostek di Kota Batam terdaftar dalam program layanan kesehatan. Jumlah tenaga kerja di Kota Batam yang mengikuti program Jamsostek ada sebanyak 220 ribu orang.

“Dari jumlah tenaga kerja yang mengikuti program Jamsostek, hanya sekitar 70 persen saja tenaga kerja yang terdaftar dalam program layanan kesehatan,” kata Kepala Jamsostek Kantor Cabang I Batam, Rilexya Suryaputra dalam Pelatihan Pemasangan Implan dan IUD bagi Tenaga Medis Pusat Pelayanan Kesehatan (PPK) Jamsostek (Persero) di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Seraya, Selasa (26/6/2012).

Rilexya menjelaskan, hingga saat ini, terdapat sebanyak 4.400 perusahaan peserta Jamsostek di Kota Batam. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan perusahaan dan tenaga kerja di Kota Batam.

Untuk meningkatkan kualitas kesehatan terhadap peserta, Jamsostek akan terus melakukan sosialisasi dan pelatihan. Termasuk dalam pelatihan pemasangan implan dan IUD bagi tenaga medis PPK yang dilakukan Jamsostek bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri. Pelatihan akan dilaksanakan selama dua minggu dan diikuti sebanyak 30 peserta dari dokter, perawat dan bidan di sejumlah rumah sakit yang ada di Batam.

“Pelatihan diberikan terhadap pelayan kesehatan yang merupakan front line dalam pelayanan terhadap pasien atau tenaga kerja,” jelasnya.

Rilexya kepada IsuKepri.Com mengungkapkan, terdapat sebanyak 32 PPK dan 5 rumah sakit di Kota Batam yang telah bekerjasama dalam program ini. Sedangkan untuk di Provinsi Kepri, terdapat sebanyak 47 PPK dan 9 rumah sakit yang telah bekerjasama.

“Seluruh PPK telah mendapatkan pelatihan secara khusus oleh tim BKKBN Provinsi Kepri,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Chandra Rizal menyatakan sangat mendukung adanya pelatihan dan sosialisasi bagi tenaga medis PPK di Kota Batam. Hal ini diperlukan untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan Keluarga Berencana di kalangan masyarakat dan pekerja di Batam.

Kepada rumah-rumah sakit, Chandra mengimbau agar tidak ada perbedaan dalam memberikan pelayanan terhadap pasien. Baik terhadap pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang masuk dalam program jamsostek maupun di luar program jamsostek.

“Jangan ada pembedaan dan diskriminasi dalam pemberian pelayanan terhadap pasien,” katanya. (eki)

iwan

Read Previous

Kepri Turunkan 6 Pelajar di Kejurnas Antar Pelajar

Read Next

4 Pasangan Calon Daftar Pilwako Tanjungpinang