Aneh, Beasiswa Mahasiswa Batam Terendah se-Kepri

BATAM, IsuKepri.Com — Meski jumlah mahasiswa dan perguruan tinggi di Batam terbanyak dibandingkan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Kepri, namun tidak demikian dengan beasiswa yang diterima. Jumlah mahasiswa di Batam yang menerima beasiswa dari Provinsi Kepri sangat minim, jauh dibawah Tanjungpinang.

Hal ini terlihat berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Provinsi Kepri nomor Nomor 468 Tahun 2012 tanggal 1 Juni 2012. Dalam SK Gubernur tentang penerima bantuan biaya pendidikan untuk mahasiswa tidak mampu dan mahasiswa berprestasi tahun 2012, terkesan adanya diskriminasi dalam pemberian beasiswa mahasiswa.

Dalam beasiswa untuk mahasiswa tidak mampu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri mengucurkan bantuan biaya pendidikan terhadap 478 mahasiswa. Dari jumlah itu, sebanyak 432 mahasiswa atau 90,3% mahasiswa Kota Tanjungpinang mendapatkan beasiswa sebesar Rp4 juta untuk masing-masing mahasiswa. Sedangkan mahasiswa Batam yang mendapatkan beasiswa hanya 16 mahasiswa atau 3,34% saja. Selebihnya, beasiswa diberikan kepada 23 mahasiswa (4,81%) yang kuliah di luar negeri, 5 mahasiswa (1,04%) yang kuliah di Kabupaten Natuna dan 2 mahasiswa (0,41%) yang kuliah di Kabupaten Karimun.

Sedangkan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi, Pemprov Kepri mengucurkan bantuan biaya pendidikan terhadap 631 mahasiswa. Dari jumlah itu, sebanyak 479 mahasiswa (75,91%) Kota Tanjungpinang mendapatkan beasiswa sebesar Rp4 juta untuk masing-masing mahasiswa. Sementara mahasiswa Batam yang mendapatkan beasiswa hanya 22 mahasiswa (3,48%). Selebihnya, beasiswa diberikan kepada 106 mahasiswa (16,79%) yang kuliah di luar negeri, 24 mahasiswa (3,80%) yang Kuliah di Kabupaten/Kota Karimun.

Muhammad Idvan, salah seorang mahasiswa STIE Ibnu Sina Batam menilai, pemberian beasiswa kepada mahasiswa oleh Pemprov Kepri sangat tidak adil, tidak tepat sasaran, bertentangan dengan asas pemerataan, obyektifitas dan profesionalisme. Bahkan diduga, pengucuran beasiswa mahasiswa ditunggangi adanya kepentingan politik terselubung, menjelang Pilwako Tanjungpinang 2012.

“Tahun-tahun sebelumnya, jumlah mahasiswa Batam yang mendapatkan beasiswa dari Pemprov Kepri selalu lebih banyak dibanding mahasiswa dari Kabupaten/Kota lain di Provinsi Kepri. Terutama beasiswa untuk mahasiswa berprestasi, karena memang secara kuantitas, jumlah mahasiswa Batam 50% jauh lebih banyak dibanding mahasiswa Tanjungpinang,” ungkap Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ibnu Sina ini kepada IsuKepri.Com, Rabu (13/6/2012).

Menurut Idvan, dengan minimnya jumlah mahasiswa Batam yang mendapatkan beasiswa, seolah menunjukkan bahwa mahasiswa Batam yang berprestasi sangat minim. Hanya sekitar 4 persen mahasiswa Batam yang memiliki prestasi di kampusnya dibandingkan mahasiswa yang kuliah di Tanjungpinang.

Atas kenyataan ini, Idvan mendesak Gubernur Provinsi Kepri, Muhammad Sani untuk meninjau ulang SK yang telah ditekennya. Dan meminta Gubernur untuk mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Yatim Mustafa beserta jajarannya yang bertanggung jawab atas diskriminasi pemberian mahasiswa.

“Kami minta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri dicopot dari jabatannya atas diskriminasi dan ketidakprofesionalan dalam pemberian beasiswa kepada mahasiswa di Provinsi Kepri,” tegasnya.

Selain itu, Idvan juga mempertanyakan beasiswa yang diberikan kepada 478 mahasiswa tidak mampu. Yang disinyalir tidak tepat sasaran dan tanpa diverifikasi dengan benar.

“Apa benar beasiswa untuk mahasiswa tidak mampu benar-benar diberikan kepada mahasiswa yang tidak mampu. Karena dari data mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tidak mampu, ada yang tinggal di Bengkong Otorita, komplek perumahan pegawai Otorita Batam atau BP Batam. Sebagian alamat penerima beasiswa juga tidak lengkap, mungkin disengaja agar tidak bisa ditelusuri,” kata Idvan. (eki)

iwan

Read Previous

Presiden Terima Gaji 13

Read Next

Laksamana Pertama TNI Agus Heryana, Duduki Posisi Danlatamal IV Tanjungpinang