KKP Bantu Mesin Desalinasi Prajurit Pulau Nipah

Batam (ANTARA Kepri) – Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan bantuan mesin desalinasi air untuk prajurit TNI AL yang bertugas mengamankan perbatasan di Pulau Nipah Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

“Kami bantu mesin desalinasi air laut untuk prajurit,” kata Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad di Batam, Jumat.

Bantuan mesin desalinasi yang mengubah air laut menjadi air tawar diberikan untuk memenuhi kebutuhan para prajurit marinir dan TNI AL yang bertugas di pulau terdepan itu.

Menurut dia, saat ini para prajurit menampung air hujan untuk memenuhi kebutuhan minum, mandi dan lainnya.

“Kalau lagi tidak ada hujan, kasihan prajurit kita,” kata dia.

Ia mengatakan pulau yang nyaris tenggelam itu tidak memiliki sumber air tawar sehingga harus menggunakan teknologi tinggi.

Mesin desalinasi yang diberikan, kata dia, hanya cukup untuk kebutuhan prajurit, karena berkapasitas kecil. Namun, ia enggan merinci volume air tawar yang dapat dihasilkan.

Sementara itu, untuk kebutuhan industri perkapalan di Pulau Nipah, ia mengatakan akan didatangkan dari pulau-pulau di Kabupaten Karimun.

Air bersih diperlukan untuk mendukung industri tambat kapal di pulau yang berjarak kurang dari satu jam ke Singapura.

Air tawar dijual ke kapal-kapal yang tengah berlabuh untuk memenuhi kebutuhan minum, mandi cuci kakus awak kapal.

Kementerian Kelautan dan Perikanan memperkirakan kebutuhan air bersih untuk industri itu 2,5 juta liter per bulan.

Sudirman Saad mengatakan Pulau Nipah akan dikembangkan sebagai kawasan sentra pertumbuhan ekonomi berbasis pertahanan.

Di atas pulau 44 ha itu, seluas 15 ha untuk pertahanan, dan 12 ha untuk bangun fasilitas, labuh kapal.

Selain labuh jangkar, juga akan dikembangkan usaha yang berkaitan dengan itu, yaitu pengisian bahan bakar dan penjualan air.

Bahan bakar akan dipasok dari Depo Pertamina Pulau Sanbu sedangkan air dari Pulau Karimun. Diperkirakan kebutuhan bahan bakar untuk usaha itu sebanyak 6 juta liter.

Ia mengatakan bahan bakar akan dijual dengan harga keekonomian.

“Pulau Nipah akan mampu melayani lima kapal berbobot 50.000 GT.(Y011/N005)

sumber: antara

ridwan

Read Previous

DPD Golkar Tanjungpinang Tolak Koalisi dengan Lis Darmansyah – Sahrul

Read Next

Batam Kirimkan 400 Kafilah ke MTQ Tingkat Kepri