Batam Kekurangan Ratusan Guru Matematika dan IPA

BATAM, IsuKepri.Com — Kebijakan moratorium penerimaan CPNS yang digulirkan pemerintah pusat, menjadi dilema bagi Pemko Batam. Salah satunya tingginya kebutuhan guru tingkat SMP dan SMA Negeri yang belum seluruhnya terpenuhi, terutama guru bidang studi matematika dan ilmu pengetahuan alam (IPA).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Muslim Bidin menyatakan, ketersediaan guru bidang studi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Kota Batam masih minim. Di tingkat SMP dan SMA Negeri, Batam masih kekurangan 205 guru guru mata pelajaran matematika serta IPA (Fisika dan Kimia).

“Di tingkat SMA Negeri, Batam kekurangan 88 guru mata pelajaran matematika dan 91 guru IPA. Sedangkan di tingkat SMP Negeri, Batam kekurangan 12 guru matematika dan 14 guru IPA,” ungkap Muslim, kemarin.

Akibat kekurangan guru pada mata pelajaran tersebut, jelas Muslim, terkadang seorang guru harus mengajar mata pelajaran yang sama di dua sekolah. Seperti terjadi pada mata pelajaran matematika SMA Negeri di wilayah Bulang yang terpaksa harus diajarkan oleh guru matematika tingkat SMP. Dan ada juga kelas 1, 2 dan 3 SMA Negeri, yang hanya memiliki seorang guru mata pelajaran matematika ataupun IPA saja untuk mengajar seluruh lokal yang ada.

Kebutuhan guru mata pelajaran matematika dan IPA ini akan semakin meningkat dengan bertambahnya sekolah dan siswa. Sementara untuk mengangkat guru baru, terbentur dengan kebijakan moratorium. Saat ini, di Kota Batam terdapat sebanyak 45 SMP Negeri, 16 SMA Negeri dan 6 SMK Negeri.

Disamping itu, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, Disdik Kota Batam juga menerapkan ketentuan batas minimal mengajar bagi guru, wakil kepala sekolah dan kepala sekolah. Dimana untuk guru, minimal harus mengajar selama 24 jam seminggu, Wakil Kepala Sekolah 12 jam seminggu dan Kepala Sekolah 6 jam seminggu.

“Kalau aturan ini tidak ditaati, maka guru tidak akan mendapatkan sertifikasi,” ujarnya.

Sementara itu dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2012 tingkat Kota Batam, diserahkan beasiswa kepada 627 siswa dengan nilai Rp1.224.000.000 dari Jamsostek Cabang Batam I dan II. Dengan perincian, Kantor Jamsostek Cabang Batam I menyerahkan beasiswa kepada 436 orang dengan nilai Rp864 juta. Beasiswa diserahkan kepada 221 siswa SD, 83 siswa SLTP, 74 siswa SLTA dan 58 mahasiswa.

Sedangkan Kantor Jamsostek Cabang Batam II, menyerahkan beasiswa kepada 191 siswa dengan nilai Rp360 juta. Beasiswa diserahkan kepada 116 siswa SD, 48 siswa SLTP, 21 siswa SLTA dan 6 mahasiswa.

Beasiswa diserahkan langsung oleh Walikota Batam, Ahmad Dahlan kepada masing-masing perwakilan di tingkat pendidikan. Untuk tingkat SD dan SLTP, beasiswa sebesar Rp1,8 juta per siswa, tingkat SLTA dan mahasiswa Rp2,4 juta per siswa.

Menurut Ahmad Dahlan, pendidikan sangat penting sebagai dasar untuk maju dan berkualitasnya suatu negara. Saat ini pemerintah sedang menggalakkan pemerataan pendidikan, agar setiap anak dapat dengan mudah mendapatkan akses pendidikan.

Upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Batam dilakukan Pemko Batam dengan menganggarkan sebesar 20 persen anggaran keuangan daerah bagi pendidikan. Serta mengurangi ketimpangan sarana dan kualitas pendidikan bagi daerah mainland dengan hinterland.

“Hardiknas merupakan momentum dalam mencapai pendidikan yang handal. Namun tanggung jawab ini tidak hanya ada pada pemerintah saja, tapi merupakan tanggung jawab bersama, termasuk orang tua. Kalau SDM tidak siap mengambil alih, bagaimana untuk mengelola Batam nantinya,” ujarnya. (eki)

iwan

Read Previous

Dinas PMPK-UKM Pasang 752 Fasilitasi Listrik di Perbatasan

Read Next

Nurah Cruise, Wisata Unik di Atas Kapal Pinisi