Batam Ajukan 50 Ribu Perangkat Penerima TV Digital

BATAM, IsuKepri.Com  — Pemerintah Kota Batam mengajukan sekitar 50 ribu perangkat penerima TV Digital (Set-Top Box) ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Set-Top Box ini, rencananya akan diberikan kepada masyarakat kurang mampu dan yang tinggal di kawasan hinterland atau perbatasan.

“Surat pengajuan sudah kita kirimkan ke Kementerian Kominfo RI, semoga disetujui dan cepat dikirim,” ujar Kepala Badan Komunikasi dan Informatika Kota Batam, Salim, Rabu (9/5/2012).

Salim menjelaskan, dengan memiliki Set-Top Box, maka masyarakat dapat menerima siaran digital meski televisinya masih analog. Alat pengubah sinyal transmisi ini dibuat untuk mampu menangkap siaran televisi dari perubahan teknologi penyiaran analog ke digital.

Dalam penerapan digitalisasi industri penyiaran, Kepri menjadi daerah pertama bersama Jawa yang akan menerapkan penyelenggaraan siaran televisi digital di Indonesia. Yang rencananya, penerapan siaran televisi digital di Kepri sudah mulai diterapkan pada Oktober 2012 mendatang.

“Dengan adanya perubahan teknologi penyiaran analog ke digital, frekuensi bagi stasiun Televisi di Batam bisa lebih banyak lagi,” ujarnya.

Koordinator Hukum dan Perizinan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kepri, Hos Arie Sibarani menyatakan, dalam rangka penerapan penyelenggaraan siaran televisi digital, KPID Kepri akan fokus pada digitalisasi industri penyiaran. Melalui penerapan kebijakan migrasi dari penyiaran analog ke penyiaran digital, konvergensi antara telekomunikasi, penyiaran dan internet (IPTV) dan implementasi sistem stasiun jaringan (SSJ).

Penyelenggaraan televisi digital ini juga menjadi bagian dari road map perubahan dari televisi analog menjadi televisi digital di 2018. Migrasi dari televisi analog menjadi televisi digital, dilakukan dalam rangka memenuhi ketentuan internasional tentang siaran televisi digital.

“Alasan migrasi dari sistem penyiaran televisi analog ke digital merupakan tuntutan global. Karena lambat laun peralatan yang menggunakan teknologi analog akan ditinggalkan dan tidak akan diproduksi lagi,” ujarnya.

Keuntungan digitalisasi, jelas Arie, penggunaan frekuensi dapat dilakukan lebih efisien. Karena dalam satu kanal analog bisa berisi hingga 6 program digital dengan kualitas gambar dan suara yang lebih baik.

Faktor yang menentukan dalam penyelenggaraan siaran televisi digital, jelas Hos Arie, diantaranya ketersediaan harga Set-Top Box yang terjangkau, mudah di upgrade dan compatible. Serta kualitas jangkauan siaran dan program-program digital, kesiapan industri serta kesiapan konsumen atau masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan era digitalisasi.

“Sinyal juga dapat diterima dalam keadaan bergerak (mobile) dengan kualitas baik, efisiensi daya pancar dan efisiensi konsumsi daya peralatan pemancar,” pungkasnya. (eki)

iwan

Read Previous

Kasus Dugaan Sumpah Palsu Banyak Kejanggalan

Read Next

Besok, Buruh Kembali Kepung Kantor Walikota