Metrotvnews.com, Jakarta: Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana membenarkan isi pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang beredar di kalangan wartawan. Apa yang disampaikan SBY di hadapan kader Demokrat soal lobi-lobi partai menjelang paripurna kenaikan harga BBM, kata Sutan, itu memang terjadi.
“Sebenarnya apa yang disampaikan SBY itulah yang terjadi. Jadi jangan kita saling pro-kontra, bagi kami apa yang disampaikan Pak SBY itu yang kami pegang,” kata Sutan di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (11/4).
Sutan mengatakan, SBY mengusulkan pemerintah diberi kewenangan menyesuaikan harga BBM bersubsidi jika harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) di atas 15 persen dari asumsi ICP pada APBN 2012 selama enam bulan. Usulan itu berbeda dengan Sekretariat Gabungan Partai Koalisi. Bagi Sutan, hal itu tak perlu diributkan siapa yang mempunyai ide penambahan Pasal 7 ayat 6 (a) UU APBNP 2012.
“Jadi, kalau seandainya itu apa masalahnya, apa ada yang kebakaran jenggot? Kalau satu sakit, semua sakit, satu senang semua senang,” kata Sutan. Sutan meminta media tidak mengadu antara Partai Demokrat dan Partai Golkar. Sebab semua keluarga.
Apakah pidato SBY tersebut sengaja dibocorkan? Sutan mengatakan, dibocorkan atau tidak ini masalah etika saja. “Sudah jangan dibesar-besarkan,” kata Sutan.
Pada 1 April lalu, Presiden SBY memimpin rapat Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat di kantor DPP Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Dalam rapat lebih satu jam itu SBY mencurahkan kegundahannya seputar sikap parpol yang plin-plan, terutama yang tergabung di koalisi, menjelang dan saat paripurna kenaikan harga BBM, 30 Maret lalu.
Rekaman dan transkrip pidato SBY itu bocor ke media, termasuk ke metrotvnews.com. Dalam pidato itu SBY menuding parpol yang menolak dan yang setuju kenaikan harga BBM tapi tak setuju ada pemberian kompensasi ke warga miskin tujuannya sama: menjatuhkan pemerintah. (Andhini)
