Polda Jatim berlakukan siaga satu jelang \”May Day\”

Surabaya  – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur memberlakukan siaga satu menjelang aksi buruh untuk merayakan “May Day” atau Hari Buruh Internasional pada setiap tanggal 1 Mei.

“Polri siaga satu dan Polda Jatim akan mengerahkan 2/3 kekuatan Polda Jatim untuk pengamanan Mayday sejak 30 April hingga 1 Mei,” kata Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Jatim AKBP Drs H Suhartoyo di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, 2/3 kekuatan dari 40.998 personel polisi se-Jatim itu akan mengamankan 79.450 orang buruh yang tergabung dalam 17 elemen dan akan turun ke jalan pada delapan kabupaten/kota.

“Pengamanan akan dilakukan secara terbuka (berseragam) dan tertutup (berpakaian biasa/preman). Kapolda Jatim tidak melarang aksi buruh, karena memang dilindungi UU, namun aksi dilarang anarkis,” katanya.

Ia menjelaskan sasaran aksi massa dari 17 elemen antara lain “ring I” (kawasan utama industri) yakni 25 ribu orang dari empat elemen yang beraksi di Surabaya dan 20 ribu orang dari tiga elemen yang beraksi di Gresik.

Selain itu, 20 ribu orang dari tiga elemen yang beraksi di Pasuruan, 7.000 dari satu elemen yang beraksi di Sidoarjo, 100 orang dari tiga elemen yang beraksi di Mojokerto, dan 700 orang dari sembilan elemen di Malang.

“Di luar itu (ring I), kami menerima pemberitahuan aksi di Jombang dan Jember. Di Jember ada 3.650 orang dari lima elemen, sedangkan di Jombang ada 3.000 orang dari satu elemen,” katanya.

Prinsipnya, ribuan buruh itu boleh beraksi di daerahnya dan tidak boleh masuk kota lain. “Itu penting agar tidak terjadi gesekan antarpendemo yang justru mengaburkan tujuan mereka untuk solidaritas buruh itu,” katanya.

Ke-17 elemen buruh yang akan turun ke jalanan berasal dari Serikat Buruh Jatim, Serikat Buruh Surabaya, Aliansi Buruh Jatim, Soliaritas Buruh (So PBSI), Konfederasi SPSI, SPBI Komite Wilayah, Sarbumusi, SPN, SPSI, Serikat Buruh Migran, serta buruh dari PT MBM dan PT Playwood Indonesia.

“Untuk lokasi sasaran aksi adalah Gedung Negara Grahadi, Kantor Gubernuran, DPRD se-Jatim, Kantor Pemkab/Pemkot se-Jatim, Disnakertrans se-Jatim,” katanya.

Sebelumnya (27/4), ratusan buruh yang tergabung dalam FSPMI, Garda Metal, Srikandi Metal, mahasiswa, ABM Jatim, dan sebagainya sudah turun ke jalan untuk “pemanasan” aksi menjelang “Mayday”.

Dalam aksi “pemanasan” MayDay itu, para buruh menyoroti kinerja Pemerintah Provinsi Jatim terkait sejumlah kasus-kasus buruh yang belum tuntas, di antaranya kasus buruh di PT International Packaging Manufacturing(IPM) Sidoarjo (PHK terhadap pengurus Serikat Pekerja dan buruh Outsourcing.

Selain itu, kasus buruh di PT Japfa Comfeed Indonesia(JCI) Sidoarjo (pelanggaran Outsourcing dan PHK terhadap pengurus serikat pekerja), kasus buruh eks karyawan Nestle Sidoarjo dan Pasuruan (kompensasi Pesagon yang tidak adil), kasus buruh di Kebun Binatang Surabaya/KBS (upah 19 bulan tidak dibayar dan sistem kontrak), dan kasus buruh di PT King Jim Indonesia (KJI) Pasuruan (lembur).

 

Sumber : ANTARA

Admin Isu Kepri

Read Previous

Tuntutan GMNI untuk SBY

Read Next

Masjid Jangan Jatuh ke Tangan Radikalis