BATAM, batamtoday – Pemerintah Malaysia dalam hal ini Polis Di Raja Malaysia (PDRM) berjanji akan lebih memperketat lagi pengawasan arus keluarnya narkoba dari negara tersebut menuju Indonesia yang selama ini disebut-sebut sebagai negara transit narkoba di wilayah Asia Tenggara.
Demikian dikatakan Senior Assistant Commissioner atau Ketua Penolong Pengarah I, Polis Di Raja Malaysia (PDRM), Zakaria Bin Sudin kepada batamtoday di sela-sela rapat koordinasi antara Polri dan PDRM di Hotel Novotel, Jodoh, Kamis (12/4/2012).
“Memang tak dipungkiri bahwa pasokan narkoba yang masuk ke Indonesia banyak melalui negara kami, baik itu melalui jalur laut maupun udara,” ujar Zakaria.
Zakaria menambahkan, untuk itu kerjasama seperti ini dalam membahas peredaran narkoba antara negara Indonesia dan Malaysia sangat membantu dalam pemberantasan sindikat narkoba internasional ini.
Menanggapi lemahnya pengawasan peredaran narkoba melalui jalur udara atas banyaknya kasus pengiriman narkoba yang terungkap melalui Maskapai Air Asia, lanjut Zakaria, pihaknya akan memperkuat semua lini pengawasan agar kasus serupa tak terulang lagi.
“Peningkatan pengawasan ini mencakupi semua lini, baik itu penambahan jumlah personil maupun peralatan yang ada,” lanjutnya.
Dengan adanya hubungan seperti ini, tukar menukar informasi tentang latar belakang siapa yang berada di balik layar sindikat narkoba internasional tersebut pastinya akan mempermudah kepolisian kedua negara untuk mempersempit ruang gerak mereka.
“Pemerintah kami, baik PDRM dan Kastam Malaysia menjadikan narkoba menjadi musuh utama untuk di berantas dan para pengedar serta pemakainya dijerat dengan hukuman mati. Ini yang membuktikan kami tak main-main dengan masalah narkoba,” terangnya.
Peredaran narkoba di Malaysia, selain sebagai negara transit narkoba di Asia Tenggara juga merupakan tempat tujuan sindikat narkoba internasional asal Iran dan China dalam menjadikan pangsa pasar di negara Malaysia.
“Peredaran narkoba di Malaysia juga cukup tinggi, selain barang haram itu transit di negara kami para sindikat ini juga menjadikan Malaysia sebagai pangsa pasar kedua di kawasan Asia Tenggara,” pungkasnya
